8 Arsitek Perempuan yang Terkenal di Dunia
8 Arsitek Perempuan yang Terkenal di Dunia – Kreatif yang dikumpulkan oleh majalah desain Dezeen menyatakan bahwa cuma tiga dari 100 firma arsitektur terbesar di dunia yang dikepalai oleh wanita. Cuma dua dari bisnis ini yang mempunyai regu manajemen yang lebih dari 50% perempuan, dan laki-laki menempati 90% profesi hal yang demikian dengan peringkat tertinggi di perusahaan-perusahaan sbobet login ini.Minimnya wanita di posisi teratas dalam industri arsitektur bukan yaitu indikasi sedikitnya atensi wanita dikala ini di sektor hal yang demikian, justru sebaliknya. Angka UCAS dari September 2016 menyatakan bahwa pemisahan wanita / pria untuk belajar arsitektur di universitas Inggris yaitu 49 : 51, naik dari pembagian tahun 2008 sebesar 40 : 60.Rupanya, tingkat representasi perempuan yang mengajar dalam profesi-profesi puncak arsitektur tak menyurutkan motivasi calon mahasiswi untuk mengejar karir di bidang hal yang demikian.
8 Arsitek Perempuan yang Terkenal di Dunia
Elisabeth Scott
Pada tahun 1927, Elisabeth Scott menjadi arsitek wanita pertama di Inggris yang memenangkan persaingan arsitektur internasional dengan desainnya untuk Shakespeare Memorial Theater di Stratford-upon-Avon.Ia yaitu satu-satunya wanita dari lebih 70 pelamar dikala itu. Shakespeare Memorial Theater yaitu bangunan publik terkemuka di Inggris yang dirancang oleh seorang arsitek wanita. Headline seperti “Girl Architect Beats Men” dan “Unknown Girl’s Leap to Fame” tampak di media.
Dame Zaha Hadid
Tak bisa dibantah, Dame Zaha Hadid slot bonus new member yaitu salah satu arsitek wanita paling berhasil dalam sejarah. Arsitek Inggris kelahiran Irak ini menjadi wanita pertama yang memenangkan Pritzker Prize pada tahun 2004, penghargaan bergengsi yang diberi terhadap arsitek yang masih hidup yang sudah menonjolkan janji, talenta, dan visi dalam profesi mereka.Pada tahun kematiannya yang tak terduga, ia dianugerahi Medali Emas RIBA – penghargaan arsitektur terbaik Inggris. Ia meninggalkan kekayaan £ 67 juta dikala ia meninggal pada tahun 2016. Ia belajar seninya di American University of Beirut sebelum meluncurkan karirnya di Asosiasi Arsitektur di London, dan pada 1979, ia mendirikan praktiknya sendiri.
Daliana Suryawinata
Daliana Suryawinata yaitu salah satu arsitek wanita Indonesia yang sungguh-sungguh menginspirasi dan pernah mengajukan sebuah konsep luar awam dalam dunia arsitek yang disebut “Jakarta Superkampung 2045” terhadap Joko Widodo dikala masa pemerintahannya sebagai gubernur di DKI Jakarta. Daliana juga pernah meraih gelar doktoral di Universitas Delft, Belanda dan mencatat sejarah sebagai arsitek terbaik Indonesia dikala dia mengajukan konsep hal yang demikian Konsep Jakarta Superkampung 2045 mempunyai tujuan mengubah tatanan perkampungan yang ada di Jakarta secara besar-besaran, melainkan konsisten menjaga poin luhur serta karakteristik kampung itu sendiri. Daliana mengungkapkan bahwa bila konsep hal yang demikian bisa terbentuk, karenanya tatanan kota Jakarta malah dapat mengimbangi negara Singapura.
Elizabeth Wilbraham
Kerap dijuluki sebagai arsitek wanita pertama di Inggris, Lady Elizabeth Wilbraham yaitu seorang desainer rumah besar terkemuka di masa di mana wanita lazimnya tak dibolehkan untuk mempraktikkan seni. Walaupun tak ada catatan tertulis, ahli John Millar yakin Wilbraham merancang sekitar 400 bangunan. Ini termasuk Belton House (Lincolnshire), Uppark House (Sussex), dan Windsor Guildhall (BerkshireKreatif yang dikumpulkan oleh majalah desain Dezeen menyatakan bahwa cuma tiga dari 100 firma arsitektur terbesar di dunia yang dikepalai oleh wanita. Cuma dua dari bisnis ini yang mempunyai regu manajemen yang lebih dari 50% perempuan, dan laki-laki menempati 90% profesi hal yang demikian dengan peringkat tertinggi di perusahaan-perusahaan ini.Minimnya wanita di posisi teratas dalam industri arsitektur bukan yaitu indikasi sedikitnya atensi wanita dikala ini di sektor hal yang demikian, justru sebaliknya. Angka UCAS dari September 2016 menyatakan bahwa pemisahan wanita / pria untuk belajar arsitektur di universitas Inggris yaitu 49 : 51, naik dari pembagian tahun 2008 sebesar 40 : 60.
Rupanya, tingkat representasi perempuan yang mengajar dalam profesi-profesi puncak arsitektur tak menyurutkan motivasi calon mahasiswi untuk mengejar karir di bidang hal yang demikian.
Elisabeth Scott
Pada tahun 1927, Elisabeth Scott menjadi arsitek wanita pertama di Inggris yang memenangkan persaingan arsitektur internasional dengan desainnya untuk Shakespeare Memorial Theater di Stratford-upon-Avon.Ia yaitu satu-satunya wanita dari lebih 70 pelamar dikala itu. Shakespeare Memorial Theater yaitu bangunan publik terkemuka di Inggris yang dirancang oleh seorang arsitek wanita. Headline seperti “Girl Architect Beats Men” dan “Unknown Girl’s Leap to Fame” tampak di media.
Dame Zaha Hadid
Tak bisa dibantah, Dame Zaha Hadid yaitu salah satu arsitek wanita paling berhasil dalam sejarah. Arsitek Inggris kelahiran Irak ini menjadi wanita pertama yang memenangkan Pritzker Prize pada tahun 2004, penghargaan bergengsi yang diberi terhadap arsitek yang masih hidup yang sudah menonjolkan janji, talenta, dan visi dalam profesi mereka.Pada tahun kematiannya yang tak terduga, ia dianugerahi Medali Emas RIBA – penghargaan arsitektur terbaik Inggris. Ia meninggalkan kekayaan £ 67 juta dikala ia meninggal pada tahun 2016. Ia belajar seninya di American University of Beirut sebelum meluncurkan karirnya di Asosiasi Arsitektur di London, dan pada 1979, ia mendirikan praktiknya sendiri.
Daliana Suryawinata
Daliana Suryawinata yaitu salah satu arsitek wanita Indonesia yang sungguh-sungguh menginspirasi dan pernah mengajukan sebuah konsep luar awam dalam dunia arsitek yang disebut “Jakarta Superkampung 2045” terhadap Joko Widodo dikala masa pemerintahannya sebagai gubernur di DKI Jakarta. Daliana juga pernah meraih gelar doktoral di Universitas Delft, Belanda dan mencatat sejarah sebagai arsitek terbaik Indonesia dikala dia mengajukan konsep hal yang demikian Konsep Jakarta Superkampung 2045 mempunyai tujuan mengubah tatanan perkampungan yang ada di Jakarta secara besar-besaran, melainkan konsisten menjaga poin luhur serta karakteristik kampung itu sendiri. Daliana mengungkapkan bahwa bila konsep hal yang demikian bisa terbentuk, karenanya tatanan kota Jakarta malah dapat mengimbangi negara Singapura.
Elizabeth Wilbraham
Kerap dijuluki sebagai arsitek wanita pertama di Inggris, Lady Elizabeth Wilbraham yaitu seorang desainer rumah besar terkemuka di masa di mana wanita lazimnya tak dibolehkan untuk mempraktikkan seni. Walaupun tak ada catatan tertulis, ahli John Millar yakin Wilbraham merancang sekitar 400 bangunan. Ini termasuk Belton House (Lincolnshire), Uppark House (Sussex), dan Windsor Guildhall (Berkshire